Di antara tokoh Islam popular di masa Kerajaan Demak yang memiliki tingkat kesamaan cerita sebagaimana Syeikh Siti Jenar adalah Ki Ageng Pengging, cucu dari penguasa Kerajaan Majapahit, Brawijaya V.
Ki Ageng Pengging, atau Kyai Ageng Pengging adalah penguasa daerah Pengging yang dihukum mati kerajaan Demak pada masa pemerintahan Raden Patah kerana dituduh memberontak.
Menurut Babad Tanah Jawi, Ki Ageng Pengging dicurigai Raden Patah hendak memberontak kerana tidak mahu menghadap ke Demak. Patih Wanapala kemudian dikirim ke Pengging, sepertimana Wali Songo yang diperalatkan oleh pemerintah pada waktu itu untuk menasihatkan Syeikh Siti Jenar.
Fiction ini akan menghantarkan kita masuk ke dalam setting sejarah di mana para wali legenda sekelas Sunan Kudus masih duduk dalam struktur pemerintahan raja Demak di bawah kepemimpinan Sultan Trenggono.
Dan, yang lebih menarik lagi, novel ini juga akan membawa kita kepada sepak terjang controversial dalam laku spiritual wali agung Ki Ageng Pengging yang dianggap telah melawan tatanan syariat Islam yang berbuntut pada keresahan tokoh - tokoh pemuka agama dan stability pemeluk Islam di wilayah kekuasaan Demak.
Atas alasan itulah sang Sultan Trenggono pun meminta Sunan Kudus untuk meredam gejolak tersebut.
Novel bertema rare sebegini, nescaya akan menemukan banyak pelajaran penting yang dikandungnya, terutama ilmu tasawuf kelas tinggi dari murid Syeikh Siti Sejar ini.
rujukan
http://id.wikipedia.org/wiki/Ki_Ageng_Pengging
buku ini masih ada?
BalasPadam